Penerapan B20 Dapat Menekan Defisit Perdagangan Pemerintah mengeluarkan aturan mengenai pemberlakuan bahan bakar biodisel atau campuran minyak sawit pada BBM solar sebesar 20 persen (B20). Penerapan B20 diyakini dapat memberikan keuntungan negara terutaman menekan defisit neraca perdagangan akibat impor solar. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono menyatakan, penggunaan minyak sawit dalam solar sebesar 20% atau B20 mulai berlaku 1 September seperti ditetapkan pemerintah. Hal ini akan berdampak pada menghematan devisa negara dalam impor solar. “Bagi pemerintah mendapatkan keuntungan besar, yakni menghemat devisa. Semula harus impor solar tapi sekarang menggunakan Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri,” jelasnya di Jakarta, Jumat (31/08/2018). Menurutnya, pengurangan devisa dapat dihitung dengan harga biodisel sejak pemberlakukan B20 pada september sampai dengan akhir Desember 2018. Penyerapan biodisel dalam negeri pada periode it
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendongkrak kapasitas sumber daya manusia pertanian. Kepala BPPSDMP Momon Rusmono menyatakan ada tiga pilar yang menjadi fokus utama untuk mendongkrak kualitas SDM pertanian yaitu pendidikan, pelatihan, penyuluhan. Program utama pada aspek pendidikan adalah transformasi pendidikan tinggi pertanian. “Dampak dari transformasi pendidikan adalah untuk meningkatkan kompetensi dengan menciptakan wirausaha muda dan tenaga ahli,” kata Momon kepada pers di Jakarta, Senin (14/08/2017). Momon menyatakan orientasi pendidikan tinggi pertanian ada dua yaitu wirausaha muda atau menciptakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga ahli untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Dia melanjutkan, terbentuknya SDM pertanian secara profesional mandiri dan berdaya saing bisa mendukung upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani hingga mengan